Tugas Membuat Contoh PKM ( PKM-M )




PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
INOVASI MEDIA PENTUL : PULPEN TUTUL SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN BATIK CIPRAT PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SLB DHARMA WANITA KEBONSARI MADIUN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:
Ahmad Abdilah Muthik W. E. R.       19010044011
Muhammad Zainal Mbachtiar                        19010044022



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020


HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM M
1.     Judul Kegiatan                                          : Pelatihan Pembuatan Batik Ciprat bagi Anak Tunagrahita di Sekolah SLB Dharma Wanita Kebonsari Madiun
2.     Bidang Kegiatan                                       : PKM-M
3.     Ketua Pelaksana Kegiatan                                   
a.     Nama Lengkap                                     : Ahmad Abdilah Muthik W. E. R.
b.     NIM                                                      : 19010044011
c.     Jurusan                                                 : Pendidikan Luar Biasa
d.     Perguruan Tinggi                                 : Universitas Negeri Surabaya
e.     Alamat                                                  : RT/RW : 017/006 Desa Ketawang, Kec. Dolopo, Kab. Madiun
f.      Email                                                    : abdilahmuthikwahyu3@gmail.com
4.     Anggota Pelaksana/Penulis                      : 2 orang
5.     Dosen Pendamping                                  
a.     Nama Lengkap dan Gelar                   :
b.     NIDN/NIDK                                       :
c.      Alamat Rumah dan No. Tel/HP        :
6.     Biaya Kegiatan Total                               : Rp.  9.837.000,00
7.     Jangka Waktu Pelaksanaan                      : 4 bulan
Surabaya, 17-05-2020

Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa



Heryanto Susilo, S.Pd. M.Pd.
NIP. 198105132008121002

Ketua Pelaksana Kegiatan,




Ahmad Abdilah Muthik W. E. R.
NIM 19010044011
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,


Dr. Agus Hariyanto, M.Kes.      
NIP. 196708161992031002
Dosen Pendamping,










DAFTAR ISI

BAB I  PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………........3
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………...4
1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak sasaran…………………………………...4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………5
1.5 Luaran yang Diharapkan ………………………………………………..……..5
1.6 Manfaat …………………………………………………………………….….5

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT……………………………...6

BAB III METODE PELAKSANAAN …………………………………………7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................8
A. Tabel Kegiatan ( Biaya )…………………………………………………………8
B. Tabel Kegiatan ( Jadwal Kegiatan )……………………………………………10











                                                                                


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
PPDGJ (1993) mendefinisikan tunagrahitaoyaitu suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat intelegensi yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Gangguan dipengaruhimoleh faktor genetik,blingkungan dan psikososial (Kaplan dkk, 1997)
 Klasifikasi berdasarkan skor IQ WISC (dalam Efendi, 2006): ringan (Mild/Debil/Moron), sedangm(Imbecil/Moderate), berat/Idiot (IQ 0- 25). Menurut Kirk (dalam Efendi, 2006), penyebab tunagrahita yaitu karena faktor endogen, yaitu faktor ketidaksempurnaan psikobiologis dalam memindahkan gen (hereditary transmission of psycho-biological insufficiency) dan faktor eksogen, yaitu faktor yang terjadi akibat perubahan patologis daridperkembangan normal. Dalam Kaplan, dkk (1997), dampak dari tunagrahita adalah: gangguan neurologis, sindroma genetik, faktor psikososial, citra diri yang negatif dan harga diripyang buruk.
Indonesia merupakan salah satu bangsa yang memiliki beragam suku, budaya dan, bahasa. Salah satu budaya yang terkenal dari indonesia ialah Batik. Batik sendiri oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009. Batik memiliki banyak ragam. Salah satunya adalah batik ciprat.
Anak-anak tunagrahita adalah bagian dari anak-anak normal lainnya yang akan menjadi penerus estafet segala warisan budaya bangsa indonesia. Mereka juga berhak memeperoleh pengetahuan tentang budaya-budaya yang ada dan mengekspresikannnya. Banyak anak tunagrahita yang kurang dikenalkan tentang budaya indonesia salah satunya batik, sebab mereka cenderung tidak tertarik dan pasif sehingga lebih memilih meninggalkan hal tersebut.
Di SLB Dharma Wanita Kebonsari, Madiun memiliki peserta didik yang berkebutuhan khusus atau tunagrahita. Walaupun demikian anak tersebut ternyata memiliki bakat dalam mengggambar khususnya membatik. Anak tersebut telah lolos dalam mengikuti perlombaan akan tetapi belum mendapatkan juara. Bapak kepala sekolah menyarankan penulis untuk membuat media agar dapat digunakan oleh anak tunagrahita dalam membatik sesuai dengan kebutuhan khususu yang dimilikinya. Karena itulah penulis mengemukakan ide dibuatnya “Inovasi Alat Pentul : Pulpen Tutul Sebagai Alternatif Pembuatan Batik Ciprat Pada Anak Tunagrahita Di SLB Dharma Wanita Kebonsari Madiun”
Di mana dalam alat ini dapat memberikan dorongan kepada anak tunagrahita dalam membatik. Alat yang dapat membantu anak yang memiliki IQ dibawah rata-rata mengenali objek yang dibatik, alat batik yang menarik sehingga dapat menstimulus anak tunagrahita untuk menggerakkan tangannya, jari-jarinya dan imajinasinya.
            PENTUL adalah suatu media seperti canting yang digunakan untuk membantu anak tunagrahita dalam membatik, yang memiliki bentuk yang menarik dan mendorong anak dalam mengasah perkembangan kognitif anak. Lewat media ini anak akan lebih leluasa dalam membatik dan dapat dijadikan alat praktek dalam sekolah khusus atau SLB dimanapun.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, tim PKM-M merumuskan kegiatan ini yang  mendasar yaitu:
1. Bagaimana perancangan media PENTUL yang digunakan dalam alternatif pembuatan batik ciprat pada penyandang tunagrahita ?
2. mekanisme kerja media PENTUL untuk membuktikan kefektivannya menjadi alternatif pembuatan batik ciprat bagi penyandang tunagrahita ?
3. Bagaimana pengaruh media PENTUL dalam mengatasi kebutuhan khususnya dalam membatik?

1.3 Potret, Profil, dan kondisi khalayak sasaran
            SLB Dharma Wanita Kebonsari, yang berlokasi di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, yang berjumlah 40 siswa tunagrahita,  siswa di sana mengalami permasalahan dalam kemandirian, bina diri, dan skill pada anak tunagrahita. Dampak dari kurangnya dalam menggali potensi siswa di SLB Dharma Wanita Kebonsari mengakibatkan anak di singgung banyak orang bahwa anak tunagrahita selalu terpandang sebelah mata sebagai anak idiot yang tidak bisa melakukan kreativitas apapun seperti anak normal lainnya. Untuk melakukan pemecahan masalah tersebut diperlukan sebuah pelatihan, dimana pelatihan itu yang sering digunakan oleh orang-orang normal, tetapi anak tunagrahita juga bisa melakukannnya, mungkin dengan jenis kegiatan yang sama tetapi menghasilkan hasil yang berbeda, dan hasil itu bisa wirausaha bagi siswa-siswi di SLB, dan bisa menjadi pembuktian pada semua orang kalau anak tunagrahita tidak selamanya menjadi anak disable yang tidak mempunyai potensi dan skill apapun.                                                                                         






1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas, tim PKM-M merumuskan kegiatan ini yang  mendasar yaitu:
1. Mengetahui rancangan media PENTUL yang digunakan dalam alternatif  batik ciprat pada penyandang tunagrahita.
2. Mengetahui mekanisme kerja media PENTUL untuk membuktikan kefektivannya menjadi alternatif pembuatan batik ciprat bagi penyandang tunagrahita.
3. Mengetahui hasil pengaruh media PENTUL dalam mengatasi kebutuhan khususnya dalam membatik.
1.5 Luaran Yang Diharapkan
1.     Artikel Ilmiah berjudul ”pelatihan pembuatan batik pada anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita Kebonsari Madiun” akan diseminarkan dalam seminar nasional.
2.     Di terbitkan CD  kegiatan anak di SLB Dharma Wanita Kebonsari bagaimana proses pembuatan batiknya.
3.     Sosialisasi kepada para guru di SLB Dharma Wanita Kebonsari terhadap pembuatan batik ciprat.
4.     Dan dipasarkan dari hasil pembuatan batik siswa-siswi SLB Dharma Wanita Kebonsari, agar ,menjadi wirausaha bagi anak tunagrahita.

1.6 Manfaat

1.     Memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang mau bergabung dengan usaha yang diciptakan oleh siswa tunagrahita ringan tersebut.
2.     Diharapkan dengan pelatihan ini siswa tunagrahita ringan dapat menjalankan suatu usaha yang baik.
3.     Melatih kemandirian anak sehingga mengurangi rasa ketergantungan  terhadap orang lain.
4.     Siswa tunagrahita ringan dapat menunjukkan skillnya dalam berwirausaha di masyarakat



BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya.
Di lapangan, seringkali anak tunagrahita kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena keterbatasannya.  Dari permasalahan ini kami tim PKM-M berusaha memberikan bekal pelatihan kepada anak tunagrahita agar dapat mengembangkan kreativitas melalui batik dan dapat membuka usaha batik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.Dalam hal mengembangkan kreativitas dengan batik, yang mana bekal keterampilan ini nantinya dapat dijadikan modal membuka usaha batik bagi anak tunagrahita.
Dengan selesainya pelatihan batik bagi anak tunagrahita ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas anak tunagrahita melelui batik dan dapat membuka usaha batik. Sehingga kesulitan yang dihadapi anak tunagrahita saat ini untuk mendapatkan pekerjaan karena keterbatasannya tidak lagi menjadi masalah karena mereka dapat berwirausaha sendiri. Selain itu apabila mereka membuka usaha batik, mereka dapat membuka lapangan pekerjaan bagi anak tunagrahita yang lain.
Dari program ini diharapkan memberikan pengembangan keterampilan bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam kaitan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.











BAB III
METODE PELAKSANAAN

Pelatihan batik bagi anak tunagrahita ini akan dilaksanakan di sekolah-sekolah SLB Dharma Wanita. Adapun pencarian data menggunakan cara sebagai berikut:
1. Survei lokasi dan pendataan anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita.
2. Perekrutan peserta program bersifat terbuka bagi anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita, dengan persyaratan sebagai berikut :
a.Memiliki jiwa wirausaha dan pekerja keras
b.Tekun dan tidak mudah menyerah
c. Bersedia mengikuti pelatihan
d. Jumlah peserta pelatihan dibatasi 30 orang

















BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. BIAYA
1.      Biaya Habis Pakai
Jenis
Kebutuhan
Biaya Satuan
Jumlah
Korek Api
40 buah
Rp 500,00
Rp 20.000,00
Kain Batik
40 kain
Rp 100.000,00/kaleng
Rp. 4.000.000,00
Canting
40 buah
Rp 10.000,00/buah
Rp. 400.000,00
Malam
40 buah
Rp. 10.000,00/buah
Rp. 400.000,00
Wajan Kecil
40 buah
Rp. 5.000,00/buah
Rp. 200.000,00
Lilin
40 buah
Rp. 5.000,00/buah
Rp. 200.000,00
PembuatanSertifikat
40  rangkap
Rp. 5.000,00/rangkap
Rp. 200.000,00
Pembuatansepanduk
1 buah
Rp.150.000,00
Rp.150.000,00
Kenang-kenangan
1 buah
Rp. 200.000,00
Rp. 200.000,00
Sub Total
Rp. 5.750.000,00



2.      Peralatan Penunjang
Jenis
Kebutuhan
Biaya Satuan
Jumlah
Sewa Tempat
x pertemuan
Rp. 200.000,00/ pertemuan
Rp.1.000.000,00
Sewa Proyektor
1 Unit
Rp. 50.000,00/pertemuan
Rp. 250.000,00
Sewa komputer
40 Unit
RP. 200.000,00/pertemuan
Rp.1.000.000,00
Sub Total
Rp. 2.250.000

3.      Lain-Lain
Jenis
Kebutuhan
Biaya Satuan
Jumlah
Kertas sinar dunia
5 rim
Rp 50.000,00
Rp 250.000,00
Jilid laporan
4
Rp 3.000,00
Rp 12.000,00
Dokumentasi Kegiatan

Rp. 200.000,00
Rp. 200.000,00
Tinta hitam epson L110
2
Rp. 75.000,00
Rp. 150.000,00
Tinta warna epson L110
3
Rp 75.000,00
Rp. 225.000,00
Sub Total
Rp. 837.000,00

4.      Perjalanan
Jenis
Kebutuhan
Biaya Satuan
Jumlah
Perjalanan Survey Lokasi
5 Hari
Rp. 50.000,00/hari
Rp. 1.000.000,00
Sub Total
Rp. 1.000.000,00


\

B.  JADWAL KEGIATAN
No.
Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
1.
PersiapanKegiatan
















2.
Pengadaanalatdanbahan
















3.
Pelaksanaan Kegiatan 1
















4.
PelaksanaanKegiatan 2
















5.
EvaluasiPelaksanaanKegiatan
















6.
EvaluasiKegiatan



















Komentar